Ulasan lengkap mengenai perangkat keras komputer di teknodaily.com kali ini akan mengangkat topik seputar ‘komponen motherboard dan beragam fungsinya‘. Bagi Anda yang belum begitu mengenal ‘apa itu motherboard ?’ ada baiknya untuk terlebih dahulu membaca artikel sebelumnya yang berjudul [Pengertian Motherboard Beserta Sejarah dan Fungsinya].
Jika ditelusuri lebih jauh, pada
dasarnya motherboard memiliki begitu banyak kandungan komponen yang
memiliki fungsi sebagai alat bantu motherboard dalam menjalankan
tugasnya yang juga sangat banyak. Dalam prakteknya, sebuah motherboard
memiliki sejumlah slot dan soket yang digunakan sebagai tempat untuk
meletakkan beberapa komponen perangkat keras sekaligus.
Dulunya, jauh sebelum motherboard
ditemukan biasanya para insinyur komputer menempatkan beberapa perangkat
keras secara terpisah. Hal ini menyebabkan segudang kerumitan yang
kerap bermunculan seperti ukuran komputer yang terbilang sangat besar
karena membutuhkan banyak ruang untuk menaruh perangkat, lalu penggunaan
kabel yang juga sangat boros karena butuh lebih dari satu kabel untuk
menghubungkan perangkat yang satu dengan yang lainnya.
Beruntung semenjak motherboard
ditemukan, masalah tersebut dapat teratasi karena beberapa komponen tak
perlu lagi ditempatkan secara terpisah, melainkan digabung menjadi satu
sehingga segalanya pun menjadi kian efektif dan efisien.
Untuk mempermudah sekaligus membantu
Anda dalam memahami apa saja komponen-komponen yang terdapat pada
motherboard, kami turut mencantumkan gambar yang bisa Anda gunakan
sebagai sebagai media pembelajaran. Dengan begitu kami harapkan Anda
tidak hanya akan memahami fungsi komponen motherboard secara teori saja, namun juga memahaminya ketika informasi tersebut diimplementasikan ke dalam kehidupan nyata.
KOMPONEN MOTHERBOARD & FUNGSINYA
Berikut ini daftar lengkap
komponen-komponen yang umumnya mengisi slot dan dan soket motherboard
pada komputer-komputer masa kini :
1. Chipset
Komponen motherboard
yang memiliki peran sangat penting adalah chipset. Perangkat cerdas
yang satu ini pada dasarnya berfungsi sebagai jembatan arus data yang
menghubungkan processor dengan macam-macam komponen eksternal dan buses.
Biasanya jenis chipset inilah yang menjadi patokan untuk menentukan dan
menilai fitur dan kemampuan sebuah motherboard.
Ada dua jenis chipset yang populer di
kalangan pengguna komputer, yaitu chipset intel yang hanya bisa
digunakan untuk CPU Intel, dan chipset AMD untuk prosesor keluaran AMD.
Kedua kelompok ini pun terbagi lagi kepada berbagai macam jenis generasi
chipset yang terus berkembang.
Umumnya, chipset dirancang khusus untuk
mendukung seri atau model prosesor tertentu saja. Tidak bisa
sembatrangan, sebelum dipasang pada sebuah komputer biasanya akan dibuat
perhitungan antara chipset, jumlah RAM yang ingin dipasang, tipe
prosesor dan desain motherboardnya sendiri. Semakin canggih chipset yang
digunakan, maka akan semakin canggih pula motherboard yang akan
menjalankan banyak fungsi di dalam sebuah komputer.
Sebagai gambaran, jenis chipset yang digunakan pada motherboard akan berpengaruh pada beberapa poin penting berikut ini :
- Tipe prosesor yang bisa digunakan pada motherboard
- Kelengkaaqn port I/O yang mampu disediakan
- Tipe display adaptor yang bisa digunakan
- Jenis memori yang yang bisa mendukung sistem PC dan kapasitas maksimum memori yng bisa dipergunakan pada motherboard
- Kelengkapan fitur tambahan, misalnya LAN card, modem, dan soud card. Biasanya terdapat chipset yang menyediakan fitur ini sudah on board di dalam motherboard-nya
Jika dulu teknologi chipset masih sangat
terbatas, saat ini sudah ada beberapa jenis chipset yang dapat
mendukung lebih dari satu tipe RAM sekaligus. Salah satu contohnya
adalah chipset Intel i91 yang dapat bekerja dengan prosesor Intel
Pentium 4 dan Celeron dengan konfigurasi menggunakan DDR atau DDR2.
Seiring dengan kemajuan jaman, perkembangan chipset terus terjadi, namun
tidak bisa serta merta terjadi begitu saj, karena harus disesuaikan
dengan kemajuan teknologi yang terjadi pada beberapa perangkat keras
komputer lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya, chipset
biasanya dibantu oleh beberapa komponen yang memiliki peran cukup besar.
Berikut ini dua komponen dasar yang biasanya menjadi pendukung komponen
chipset motherboard :
– Northbridge / MCH
Northbridge merupakan nama yang
digunakan oleh AMD, VIA dan beberapa perusahaan pencetak hardware
lainnya, sementara pabrikan Intel lebih suka menyebutnya dengan nama MCH
yang merupakan singkatan dari Memory Controller Hub. Disebut dengan
istilah apapun, pada dasarnya fungsi Northbridge tetap sama, yakni
bertindak sebagai bagian dari chipset dalam mengatur pertukaran data
yang bersifat internal, seperti pada video card, prosesor dan memori.
Dalam sistem kerjanya, Northbridge
bekerja sama dengan chip southbridge. Jika diurai lebih jauh lagi,
Northbridge bertugas mengendalikan atau menangani komunikasi antara CPU,
RAM, AGP atau PCI Express, dan southbridge. Northbridge juga berperan
menentukan jumlah, tipe dan kecepatan CPU yang dapat dipasangkan pada
motherboard, termasuk menentukan jumlah, kecepatan dan tipe RAM yang
dapat digunakan.
– Southbridge
Southbridge merupakan sebutan untuk
komponen pembantu northbridge yang menghubungkan northbridge dengan
komponen atau periferal yang lainnya. Sebenarnya tugas dua komponen ini
bisa dikatakan hampir sama, hanya saja jika Northbridge cenderung
berfungsi sebagai pengatur masalah internal, Southbridge justru
difungsikan sebagai pengatur masalah eksternal yang berhubungan dengan
I/O dan manusia.
Jika diurai lebih jauh, Southbridge
memiliki beberapa fungsi penting seperti mengontrol bus IDE, USB,
dukungan Plug and Play, menjembatani PCI dan Isa, mengontrol keyboard
dan mouse, mengontrol fitur power management dan sejumlah perangkat
lainnya.
Selain itu perbedaan antara Southbridge
dan Northbridge adalah jalur penghubung yang mereka gunakan
masing-masing untuk berhubungan dengan perangkat keras komputer
lainnya. Jika Southbridge menggunakan jalur penghubung yang
kecepatannya (kecepatan bus) lebih lambat (misalnya bus PCI dan bus
ISA), Northbridge justru menggunakan jalur penghubung yang djauh lebih
cepat.
– System-on-Chip
Selain chipset yang terdiri dari
kombinasi antara Northbridge dan Southbridge, ada pula chipset yang
telah menggunakan konsep chip sistem atau system-on-chip. Biasanya
chipset jenis ini telah menyediakan komponen hardware yang sudah
on-board dalam motherboard, misalnya VGA dan modem.
2. CPU Socket
Ini merupakan tempat dimana prosesor
dipasang, sebagai salah satu bagian motherboard yang memiliki peran
sangat besar terhadap jalannya siklus informasi data di dalam sebuah
komputer.
Biasanya CPU Socket terdiri dari
berbagai macam jenis yang menentukan prosesor model apa yang bisa
dipasang pada soket tersebut. Dengan begitu maka tiap-tiap soket
memiliki spesialisasinya masing-masing, dimana hanya soket tertentu saja
yang bisa dipasang prosesor tertentu pula.
Beberapa contoh CPU Socket untuk
motherboard komputer yaitu ZIF (Zero Insertion Force) atau yang lebih
dikenal dengan istilah Socket 7. Ini merupakan CPU Socket model lama
yang cukup populer karena kelebihannya yang kompatibel untuk prosesor
buatan Intel, AMD, atau Cyrix. CPU Socket lainnya yang juga populer
adalah Socket 370. Soket ini mirip dengan Socket 7 tetapi jumlah pinnya
sesuai dengan namanya, 370 biji. Soket ini hanya bisa dikawinkan dengan
prosesor buatan Intel saja.
Sementara soket yang dirancang khusus
untuk prosesor AMD dan cukup populer adalah Socket A. Istilah A
digunakan AMD untuk menunjuk merek prosesor Athlon. Untuk keluarga
prosesor Intel Pentium II dan III, slot yang digunakan disebut dengan
Slot 1, sementara motherboard yang menunjang prosesor AMD menggunakan
Slot A untuk jenis slot yang seperti itu.
3. Basic Input Output System (BIOS) Chip
BIOS merupakan singkatan dari Basic
Input-Ouput System, namun juga sering dikaitkan dengan sebuah kata dalam
bahasa Yunani ‘bioc’ yang berarti ‘kehidupan’. Makna ini sejalan dengan
fungsi BIOS yang pada hakikatnya memang menjadi salah satu unsur
‘kehidupan’ bagi sebuah komputer.
Sederhanya, BIOS adalah adalah sebuah
chip yang menyimpan perangkat lunak untuk mengontrol hardware dan
berfungsi sebagai interface antara hardware dan operating system (OS).
BIOS digunakan oleh komputer untuk mempersiapkan prosess booting
(startup) dan mengecek kesiapan sistem dan hardware sebelum komputer
dijalankan.
Untuk mengetahuinya sedikit lebih jauh, berikut ini beberapa fungsi BIOS secara umum :
- BIOS menjalankan inisialisasi serta pengujian terhadap perangkat keras komputer yang eksis, dimana dalam bahasa proses fungsi BIOS tersebut dikenal dengan istilah Power On Self Test alias POST.
- Ketika komputer mulai dihidupkan, BIOS akan memuat perintah tersebut dan segera menjalankan sistem operasi agar komputer dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.
- BIOS memiliki andil besar terhadap sistem pengaturan konfigurasi dasar pada komputer seperti pengaturan tanggal dan waktu. Serta turut berperan pula dalam hal konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, dan menjaga komputer agar tetap stabil.
- Dengan menggunakan sebuah sistem yang disebut BIOS Runtime Services, BIOS membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras komputer secara terorganisir.
- BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan beberapa jenis perangkat keras komputer lainnya seperti keyboard.
4. Baterai CMOS (Complimentary Metal Oxide Semicondutor Battery)
Komponen pada motherboard berikutnya
adalah Complimentary Metal Oxide Semicondutor (CMOS) Battery. Sesuai
dengan namanya, perangkat ini berfungsi sebagai baterai atau sumber
tegangan bagi BIOS (Basic Input-Ouput System), sekaligus memiliki peran
dalam menyimpan konfirgurasi setting BIOS yang meliputi settingan
komputer, waktu, tanggal, dan lain-lain.
Sebagai contoh, dengan adanya CMOS
Battery maka konfigurasi yang sudah disetting seperti waktu dan tanggal
tidak akan berubah setiap komputer dimatikan dan dinyalakan kembali
keesokan harinya. Informasi mengenai tanggal dan waktu pada komputer
tetap mengalami update dengan meneruskan jenjang waktu yang terjadi
sejak komputer dimatikan hingga akhirnya dinyalakan kembali. Seandainya
perangkat ini tidak ada, itu artinya komputer Anda akan tetap
menampilkan tanggal dan waktu yang sama dengan hari kemarin (saat
komputer dimatikan), padahal kenyataannya jenjang waktu yang terjadi
sudah memakan beberapa momen yang berjalan cukup lama.
5. Slot PCI (PCI Slot)
Komponen motherboard berikutnya
adalah slot PCI. PCI sendiri merupakan singkatan dari Peripheral
Component Interconnect, atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan
sebagai interkoneksi komponen periferal. Pada dasarnya PCI merupakan bus
yang didesain untuk menangani beberapa perangkat keras. Konsep PCI
pertama kali diwujudkan pada bulan Juni 1992 dengan nama PCI vesi 1.0.
Semenjak saat itu komponen ini masih terus digunakan hingga sekarang,
tentunya dengan sejumlah pengembangan mutakhir yang menjadikannya kian
efektif.
Salah satu pengembangan dari slot PCI
adalah PCI Express yang digunakan sebagai slot ekspansi (slot tambahan
atau eksternal) pada sebuah komputer. PCI Express sendiri terbagi
menjadi dua yang disesuaikan menurut fungsinya masing-masing,
diantaranya yaitu :
- Slot PCI Express x16
Adalah slot khusus yang bisa digunakan atau dipasangi kartu VGA generasi terbaru. - Slot PCI Express x1
Sdalah slot untuk memasang periferal (card) lainnya selain kartu VGA.
6. Slot AGP (AGP Slot)
Komponen motherboard
berikutnya adalah AGP slot, tempat untuk memasang AGP yang menurut
definisi bisa diartikan sebagai Accelerted Graphics Port. Perangkat ini
lahir dari perkembangan yang terjadi pada slot PCI, dimana secara fungsi
AGP merupakan slot ekspansi yang digunakan untuk mengggantikan slot PCI
yang sudah tidak mencukupi lagi dalam menangani lalu lintas data antara
CPU dengan kartu video (video card).
7. Konektor IDE
Bagian motherboard yang satu ini
memiliki fungsi untuk menghubungkan motherboard dengan media penyimpanan
seperti hardisk atau floppy disk. Konektor IDE biasanya terdiri dari
dua bagian yaitu :
- Primary IDE
Berfungsi menghubungkan motherboard dengan primary master drive dan piranti secondary master. - Secondary IDE
Berfungsi menghubungkan piranti-piranti untuk slave seperti CDROM dan harddisk slave.
8. Slot Memori (Memory Slot)
Komponen motherboard selanjutnya adalah
slot memori yang biasanya memiliki bentuk agak panjang dan ramping.
Fungsinya tentu saja sebagai tempat dipasangnya Random Access Memory
(RAM). Jenis dari slot memori sendiri juga berbeda-beda, tergantung
dengan sistem yang digunakannya, mulai dari SDRAM, RAMBUS, DDR SDRAM,
DDR2-SDRAM, DDR3, atau SDRAM. Saat ini sudah bukan hal yang asing lagi
jika sebuah motherboard memiliki lebih daru satu slot memori (RAM),
bahkan pada spesifikasi komputer high-end ada motherboard yang
dilengkapi hingga 6 slot RAM.
9. CPU Fan & Heat Sink (HSF)
Komponen yang melekat pada motherboard
berikutnya adalah Heat Sink Fan (HSF), adalah sebuah benda yang terdiri
dari aluminium yang dilengkapi dengan fan/kipas untuk mendinginkan chip
atau prosesor yang menghasilkan panas ketika bekerja. Pada prosesor dan
chip kartu grafis, umumnya dilengkapi dengan fan, sedangkan yang lainnya
tidak dilengkapi fan karena suhu yang dihasilkan bisa dilepas dengan
heatsink saja.
10. Konektor Penghubung (Connectors For Integrated Peripherals)
Komponen motherboard berikutnya adalah
konektor yang berfungsi sebagai penghubung antara motherboard dengan
perangkat keras komputer tambahan lainnya. Dalam bahasa Inggris,
komponen ini disebut dengan istilah ‘Connectors For Integrated Peripherals‘.
Berikut ini beberapa jenis konektor penghubung atau I/O port yang biasa terdapat pada sebuah motherboard :
- Port paralel (LPT1 atau LPT2) : Port yang berfungsi untuk peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara paralel. Biasanya dipakai untuk memasang printer atau scanner sebelum generasi USB.
- Port Serial (Com 1, Com 2) : Port yang berfungsi untuk memasang periferal kecepatan rendah dengan mode transfer data serial. Akan tetapi saat ini jarang sekali digunakan.
- Port AT/PS2 : Port yang berfungsi untuk menghubungkan mouse dengan komputer.
- Port USB (Universal Serial Bus) : Port yang berfungsi untuk antarmuka dengan periferal / peralatan eksternal generasi terbaru yang menggantikan port paralel dan port serial. Contoh peralatan yang menggunakan port ini misalnya camera digital, scanner, printer USB, handycam, dan peraltan tambahan eksternal.
- Port VGA : Port yang berhubungan langsung dengan layar. Port ini terdapat pada motherboard yang menggunakan chipset VGA on board atau menggunakan VGA card yang diletakkan pada slot AGP.
- Port Audio : Port yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan sistem audio seperti speaker, mikrofon, line-in dan juga line-out. Tapi motherboard sekarang sudah banyak yang menggunakan chipset audio on-board.
- Port LAN : Port yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan jaringan komputer seperti LAN (Local Area Network).
- Port SPDIF : Port yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan periferal audio seperti home theatre.
- Port Firewire : Port yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan eksternal kecepatan tinggi seperti video capture atau seperti streaming video.